Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 01 November 2015

Tagged under:

Perubahan Sosial Budaya Sebagai Pengaruh Modernisasi

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA SEBAGAI PENGARUH MODERNISASI
            Hai lagii! Di bab yang sudah aku post sebelumnya, kita sudah membahas modernisasi – modernisasi yang sudah terjadi di Indonesia, dan dalam bidang apa aja. Sekarang, kita bakal membahas perubahan sosial budaya yang diakibatkan oleh modernisasi. Nah, apa sih perubahan sosial budaya itu?
            Perubahan sosial merupakan perubahan dalam sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. Kalo perubahan budaya itu perubahan yang terjadi dalam unsur budaya manusia, seperti benda maupun gagasan. Kedua perubahan ini beda, sebenernya. Tapi kaitannya erat. Kalo sudah ada perubahan budaya, biasanya ya perubahan sosialnya ngikut, hehe.
            Oke langsung aja ya soalnya materinya agak lumayan banyak. Apa aja sih pengaruh modernisasi terhadap perubahan sosial budaya?  First, mulai dari yang positif dulu, ya!
1.      Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Jadi, tata nilai itu cara berpikir seseorang yang mempengaruhi tindak tanduknya atau perilakunya dalam kehidupan sehari-sehari. Akibat pengaruh dari modernisasi, tata nilai dan sikap masyarakat telah berkembang menjadi lebih modern. Contoh dari ciri manusia modern itu kayak lebih bisa menghargai dan menerima pendapat, terus memikirkan masa depan, dan mampu melakukan perencanaan apabila pengen melakukan sesuatu. Penerapannya itu kayak mulai berpikir lebih logis dan masuk akal. Nah, kalian udah termasuk orang-orang seperti ini beloom? inshaAllah sudah, ya hihi.
2.      Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Modernisasi itu pengaruhnya besar sekali terhadap dua hal ini. Buktinya, karena modernisasi, masyarakat pendukungnya memiliki minat yang lebih tinggi dalam menimba ilmu pengetahuan. Nah, ilmu pengetahuan inilah yang juga menciptakan perkembangan teknologi. Kok bisa? Ya kan, perkembangan ilmu pengetahuan itu menghasilkan penelitian-penelitian baru. Dari penelitian – penelitian itu, akhirnya muncul juga inovasi teknologi canggih yang bisa dimanfaatkan masyarakat dengan mudah dalam kesehariannya.
3.      Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
Oke, kita pasti sudah tahu kalo sekarang sudah banyak penjualan tiket yang dilakukan secara online. Entah itu tiket pesawat, kereta, maupun yang lain. Lalu mbayarnya itu lewat transfer ATM atau bisa juga pake SMS banking. Cara ini dianggep lebih efektif dan efisien. Nahloh? Belum tau apa itu efektif dan apa itu efisien? Efektif ituu melakukan tugas yang benar, sedangkan efisien itu melakukan tugas dengan benar. Contoh, si A mengerjakan tugas dengan cara ini, dan dia selesai mengerjakannya, maka cara itu efektif, benar. Contoh lain, kalo cara A itu benar dan membutuhkan 1 jam aja, sedangkan cara B juga benar tapi B membutuhkan waktu 2  jam, maka cara yang lebih efisien itu cara si A, gituu. Kesimpulannya, manfaat yang diakibatkan oleh hal ini besar banget. Seperti, terjadi efektivitas dalam penggunaan tenaga, pikiran, dan juga waktu.
Second, kita masuk ke pengaruh negatifnya, huhu.
1.      Westernisasi
Westernisasi adalah perbuatan seseorang yang mulai luntur sifat nasionalisnya dan mulai mengikuti gaya hidup yang kebarat-baratan. Biasanya gaya hidup yang ditiru adalah gaya hidup bangsa modern seperti Eropa atau Amerika. Katanya, sih biar dibilang modern juga, padahal kan budaya bangsa itu belum tentu sesuai dengan budaya kita. Apa sih yang menyebabkan adanya westernisasi?
Yang pertama, kurangnya penguasaan terhadap IPTEK, terus masyarakat mulai bersikap konsumtif terhadap barang dari luar negeri, dan emang udah jarang yang beli produk asli Indonesia, terus maraknya budaya barat yang masuk ke Indonesia serta banyaknya akulturasi budaya, dan masih banyak lagi.
Dampak positif dan negatif dari westernisasi itu apa aja? Tenang, westernisasi emang ada dampak positifnya. Meskipun begitu, tetep hindari perbuatan ini ya. Contoh dampak positifnya, bisa lebih menguasai IPTEK, memnggunakan bahasa lain saat berinteraksi untuk nambah wawasan, dan yang lainnya. Kalo yang negatif, jiwa nasionalis dan jati diri bangsanya luntur, gaya hidup serba konsumtif, terus pengennya yang instan-instan, jadi tingkat kemalasannya juga tinggi. 
2.      Demoralisasi
Demoralisasi atau dekadensi moral merupakan penurunan atau pemerosotan akhlak yang ditandai dengan sikap – sikap yang melenceng dari norma masyarakat. Di Indonesia, demoralisasinya bisa dilihat dari kasus – kasus seperti pembunuhan, korupsi, pergaulan bebas, dan lainnya. Gara – gara demoralisasi ini, tingkat kejahatan di Indonesia juga meningkat. Demoralisasi bisa terjadi di Indonesia karena banyak paham – paham barat yang masuk ke Indonesia dan itu tidak sesuai dengan budaya asli Indonesia. Akibatnya, nilai – nilai sosial warga Indonesia juga ikut pudar.
3.      Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi itu terjadi karena pembangunan negara tidak dilakukan secara merata ataupun seimbang. Akhirnya, di satu sisi, ada sebagian masyarakat yang hidup bermegah – megahan, sedangkan di sisi lainnya ada masyarakat yang hidup miskin. Penyebab lain yang menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi adalah justru kemiskinan itu sendiri. Ada juga kurangnya lapangan kerja sehingga menambah pengangguran di negara Indonesia ini. Tingkat pendidikan yang rendah pun bisa mempengaruhi kesempatan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan. Jadi, cara mengatasi kesenjangan sosial ekonomi ini yaitu dengan melalui pendidikam yang layak.
4.      Kriminalitas
Kita tahu bahwa sekarang makin banyak berita – berita tentang kasus kriminalitas yang sudah merajalela di Indonesia. Kriminalitas itu apa, sih? Kriminalitas bisa juga disebut segala hal yang melanggar norma hukum. Sekarang jumlah kriminalitas meningkat, marak sekali adanya pencurian, mutilasi, penipuan, dan lain sebagainya. Kenapa hal ini bisa terjadi? Akibat dari modernisasi di perkotaan, banyak masyarakat desa yang ingin mengadu nasib ke kota. Namun kadang kala, mereka gagal mendapat pekerjaan di kota. Akhirnya, tingkat kemiskinan naik dan kesenjangan sosial ekonomi semakin terlihat. Dari situlah, ada dorongan untuk melakukan kriminalitas, biasanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi seseorang.
Faktor yang menyebabkan terjadinya kriminalitas antara lain kepadatan dan komposisi penduduk, perbedaan pendapatan satu pihak dengan pihak lain, mentalitas yang labil, dan lain lain. Adapun dampak dari kriminalitas yakni merugikan pihak lain, masyarakat secara keseluruhan, bahkan negara juga ikut dirugikan.
Solusi dari kriminalitas juga ada. Jadi, tingkat kriminalitas masih dapat diturunkan lagi, antara lain menegakkan sanksi yang tegak tanpa melihat siapa – siapa yang melanggar hukum tersebut, selektif terhadap budaya asing yang masuk supaya tidak merusak moral, dan juga menjaga kelestarian nilai dan norma dalam masyarakat.
5.      Pencemaran Lingkungan
Modernisasi, khususnya dalam industrialisasi, seringkali tidak dibarengi dengan analisis masalah dan dampak lingkungan (AMDAL) yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran itupun bukan hanya sekedar pencemaran tanah. Apa saja pencemaran – pencemaran tersebut?
-Pencemaran Udara, terjadi jika udara tercemar oleh zat yang bisa menganggu kesehatan, terutama pernapasan. Gas – gas yang termasuk polutan seperti CO2, SO2, CFC, dan CO dapat menganggu pernapasan kita.
-Pencemaran Suara, terjadi apabila ada suara yang merusak pendengaran, biasanya suara yang dihasilkan melewati 50 desibel. Contohnya suara pesawat, kereta api, mesin pabrik, dan lain – lain.
-Pencemaran oleh Radiasi, terjadi biasanya karena timbul radiasi elektromagnet, radiasi laser, bahkan juga ultraviolet yang dapat menganggu kesehatan, seperti keracunan paru – paru lewat polusi udara.
-Pencemaran Air, biasanya terjadi di danau, sungai, serta laut. Pencemaran air sering terjadi karena banyak warga yang membuang limbah ke sungai, adanya pelebaran sungai, pengerukan pasir, dan sebagainya.
-Pencemaran Tanah, timbul dari pembuangan limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, maupun pertambangan. Limbah yang dibuang ke tanah dapat mencemari tanah karena menghasilkan amoniak dan nitrat, dan juga dapat menganggu kemampuan tanah dalam menyerap air.
Penanggulangan pencemaran ini harus dilakukan secara serius, dengan beberapa cara seperti memakai penanggulangan admisnistratif, penanggulangan edukatif, dan penanggulangan teknologis.
6.      Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja disebut juga dengan juvenille deliquency. Sekarang, banyak terjadi aksi dalam masyarakat yang dilakukan oleh remaja yang menunjukkan semakin pudarnya nilai budaya bangsa yang ada dalam diri seorang remaja. Salah satu penyebab terjadinya kenakalan remaja adalah pola hidup yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya hanya karena gengsi.
Bentuk – bentuk kenakalan remaja ada banyak, ada yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, pada diri sendiri, menilbulkan korban materi, kenakalan yang melawan status, dan kenakalan non  kriminal, seperti suka menyendiri, mudah tersinggung, dan suka melamun.
Contoh kenakalan remaja yang sudah terjadi diantaranya mengebut di jalan, membentuk kelompok yang aturannya tidak etis, seperti kelompok pergaulan bebas, membentuk kelompok yang membawa ke arah destruktif, seperti kelompok tawuran, merusak fasilitas umum, dan lain – lain.
Penyebab kenakalan remaja ada dua, faktor intern dan ekstern. Faktor intern berasal dari diri sendiri, biasanya disebabkan oleh krisis identitas, faktor kepribadian, dan faktor status dalam masyarakat. Sedangkan faktor ekstern berasal dari luar diri remaja, biasanya disebabkan oleh kondisi lingkungan keluarga, kontak sosial masyarakat yang kurang baik, kondisi geografis yang kurang baik, dan faktor kesenjangan ekonomi.
7.      Tingkat Individualisme yang Tinggi
Individualisme merupakan perilaku yang lebih mementingkan diri sendiri dan tidak peduli dengan keadaan sekitar maupun dengan keadaan orang – orang terdekat. Di kota – kota besar, individualismenya cenderung sangat tinggi, hidup bertetangga pun belum tentu saling mengenal, apalagi bertamu. Contoh sikap individualis lain yaitu ketidakpedulian sosial terhadap orang lain yang membutuhkan, seperti orang miskin, anak yatim piatu, maupun korban bencana alam. Hal ini juga dapat memicu tajamnya kesenjangan sosial ekonomi.
See you soon, Baii! (Belva)


0 komentar:

Posting Komentar