PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA SEBAGAI PENGARUH MODERNISASI
Hai lagii! Di bab yang sudah aku post sebelumnya, kita
sudah membahas modernisasi – modernisasi yang sudah terjadi di Indonesia, dan
dalam bidang apa aja. Sekarang, kita bakal membahas perubahan sosial budaya
yang diakibatkan oleh modernisasi. Nah, apa sih perubahan sosial budaya itu?
Perubahan sosial merupakan perubahan dalam sistem sosial,
struktur, dan fungsi masyarakat. Kalo perubahan budaya itu perubahan yang
terjadi dalam unsur budaya manusia, seperti benda maupun gagasan. Kedua
perubahan ini beda, sebenernya. Tapi kaitannya erat. Kalo sudah ada perubahan
budaya, biasanya ya perubahan sosialnya ngikut, hehe.
Oke langsung aja ya soalnya materinya agak lumayan banyak.
Apa aja sih pengaruh modernisasi terhadap perubahan sosial budaya? First, mulai dari yang positif dulu, ya!
1.
Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Jadi,
tata nilai itu cara berpikir seseorang yang mempengaruhi tindak tanduknya atau
perilakunya dalam kehidupan sehari-sehari. Akibat pengaruh dari modernisasi,
tata nilai dan sikap masyarakat telah berkembang menjadi lebih modern. Contoh
dari ciri manusia modern itu kayak lebih bisa menghargai dan menerima pendapat,
terus memikirkan masa depan, dan mampu melakukan perencanaan apabila pengen
melakukan sesuatu. Penerapannya itu kayak mulai berpikir lebih logis dan masuk
akal. Nah, kalian udah termasuk orang-orang seperti ini beloom? inshaAllah
sudah, ya hihi.
2.
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Modernisasi
itu pengaruhnya besar sekali terhadap dua hal ini. Buktinya, karena
modernisasi, masyarakat pendukungnya memiliki minat yang lebih tinggi dalam
menimba ilmu pengetahuan. Nah, ilmu pengetahuan inilah yang juga menciptakan
perkembangan teknologi. Kok bisa? Ya kan, perkembangan ilmu pengetahuan itu
menghasilkan penelitian-penelitian baru. Dari penelitian – penelitian itu,
akhirnya muncul juga inovasi teknologi canggih yang bisa dimanfaatkan
masyarakat dengan mudah dalam kesehariannya.
3.
Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
Oke,
kita pasti sudah tahu kalo sekarang sudah banyak penjualan tiket yang dilakukan
secara online. Entah itu tiket pesawat, kereta, maupun yang lain. Lalu
mbayarnya itu lewat transfer ATM atau bisa juga pake SMS banking. Cara ini
dianggep lebih efektif dan efisien. Nahloh? Belum tau apa itu efektif dan apa
itu efisien? Efektif ituu melakukan tugas yang benar, sedangkan efisien itu
melakukan tugas dengan benar. Contoh, si A mengerjakan tugas dengan cara ini,
dan dia selesai mengerjakannya, maka cara itu efektif, benar. Contoh lain, kalo
cara A itu benar dan membutuhkan 1 jam aja, sedangkan cara B juga benar tapi B
membutuhkan waktu 2 jam, maka cara yang
lebih efisien itu cara si A, gituu. Kesimpulannya, manfaat yang diakibatkan
oleh hal ini besar banget. Seperti, terjadi efektivitas dalam penggunaan
tenaga, pikiran, dan juga waktu.
Second,
kita masuk ke pengaruh negatifnya, huhu.
1.
Westernisasi
Westernisasi
adalah perbuatan seseorang yang mulai luntur sifat nasionalisnya dan mulai
mengikuti gaya hidup yang kebarat-baratan. Biasanya gaya hidup yang ditiru
adalah gaya hidup bangsa modern seperti Eropa atau Amerika. Katanya, sih biar
dibilang modern juga, padahal kan budaya bangsa itu belum tentu sesuai dengan
budaya kita. Apa sih yang menyebabkan adanya westernisasi?
Yang
pertama, kurangnya penguasaan terhadap IPTEK, terus masyarakat mulai bersikap
konsumtif terhadap barang dari luar negeri, dan emang udah jarang yang beli
produk asli Indonesia, terus maraknya budaya barat yang masuk ke Indonesia
serta banyaknya akulturasi budaya, dan masih banyak lagi.
Dampak
positif dan negatif dari westernisasi itu apa aja? Tenang, westernisasi emang
ada dampak positifnya. Meskipun begitu, tetep hindari perbuatan ini ya. Contoh
dampak positifnya, bisa lebih menguasai IPTEK, memnggunakan bahasa lain saat
berinteraksi untuk nambah wawasan, dan yang lainnya. Kalo yang negatif, jiwa
nasionalis dan jati diri bangsanya luntur, gaya hidup serba konsumtif, terus
pengennya yang instan-instan, jadi tingkat kemalasannya juga tinggi.
2.
Demoralisasi
Demoralisasi
atau dekadensi moral merupakan penurunan atau pemerosotan akhlak yang ditandai
dengan sikap – sikap yang melenceng dari norma masyarakat. Di Indonesia,
demoralisasinya bisa dilihat dari kasus – kasus seperti pembunuhan, korupsi,
pergaulan bebas, dan lainnya. Gara – gara demoralisasi ini, tingkat kejahatan
di Indonesia juga meningkat. Demoralisasi bisa terjadi di Indonesia karena
banyak paham – paham barat yang masuk ke Indonesia dan itu tidak sesuai dengan
budaya asli Indonesia. Akibatnya, nilai – nilai sosial warga Indonesia juga
ikut pudar.
3.
Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan
sosial ekonomi itu terjadi karena pembangunan negara tidak dilakukan secara
merata ataupun seimbang. Akhirnya, di satu sisi, ada sebagian masyarakat yang
hidup bermegah – megahan, sedangkan di sisi lainnya ada masyarakat yang hidup
miskin. Penyebab lain yang menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi adalah justru
kemiskinan itu sendiri. Ada juga kurangnya lapangan kerja sehingga menambah
pengangguran di negara Indonesia ini. Tingkat pendidikan yang rendah pun bisa
mempengaruhi kesempatan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan. Jadi, cara
mengatasi kesenjangan sosial ekonomi ini yaitu dengan melalui pendidikam yang
layak.
4.
Kriminalitas
Kita
tahu bahwa sekarang makin banyak berita – berita tentang kasus kriminalitas
yang sudah merajalela di Indonesia. Kriminalitas itu apa, sih? Kriminalitas bisa
juga disebut segala hal yang melanggar norma hukum. Sekarang jumlah
kriminalitas meningkat, marak sekali adanya pencurian, mutilasi, penipuan, dan
lain sebagainya. Kenapa hal ini bisa terjadi? Akibat dari modernisasi di
perkotaan, banyak masyarakat desa yang ingin mengadu nasib ke kota. Namun kadang
kala, mereka gagal mendapat pekerjaan di kota. Akhirnya, tingkat kemiskinan
naik dan kesenjangan sosial ekonomi semakin terlihat. Dari situlah, ada
dorongan untuk melakukan kriminalitas, biasanya untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi seseorang.
Faktor
yang menyebabkan terjadinya kriminalitas antara lain kepadatan dan komposisi
penduduk, perbedaan pendapatan satu pihak dengan pihak lain, mentalitas yang
labil, dan lain lain. Adapun dampak dari kriminalitas yakni merugikan pihak
lain, masyarakat secara keseluruhan, bahkan negara juga ikut dirugikan.
Solusi
dari kriminalitas juga ada. Jadi, tingkat kriminalitas masih dapat diturunkan
lagi, antara lain menegakkan sanksi yang tegak tanpa melihat siapa – siapa yang
melanggar hukum tersebut, selektif terhadap budaya asing yang masuk supaya
tidak merusak moral, dan juga menjaga kelestarian nilai dan norma dalam
masyarakat.
5.
Pencemaran Lingkungan
Modernisasi,
khususnya dalam industrialisasi, seringkali tidak dibarengi dengan analisis
masalah dan dampak lingkungan (AMDAL) yang menyebabkan terjadinya pencemaran
lingkungan. Pencemaran itupun bukan hanya sekedar pencemaran tanah. Apa saja
pencemaran – pencemaran tersebut?
-Pencemaran
Udara, terjadi jika udara tercemar oleh zat yang bisa menganggu kesehatan,
terutama pernapasan. Gas – gas yang termasuk polutan seperti CO2, SO2,
CFC, dan CO dapat menganggu pernapasan kita.
-Pencemaran
Suara, terjadi apabila ada suara yang merusak pendengaran, biasanya suara yang
dihasilkan melewati 50 desibel. Contohnya suara pesawat, kereta api, mesin
pabrik, dan lain – lain.
-Pencemaran
oleh Radiasi, terjadi biasanya karena timbul radiasi elektromagnet, radiasi
laser, bahkan juga ultraviolet yang dapat menganggu kesehatan, seperti
keracunan paru – paru lewat polusi udara.
-Pencemaran
Air, biasanya terjadi di danau, sungai, serta laut. Pencemaran air sering
terjadi karena banyak warga yang membuang limbah ke sungai, adanya pelebaran
sungai, pengerukan pasir, dan sebagainya.
-Pencemaran
Tanah, timbul dari pembuangan limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, maupun
pertambangan. Limbah yang dibuang ke tanah dapat mencemari tanah karena
menghasilkan amoniak dan nitrat, dan juga dapat menganggu kemampuan tanah dalam
menyerap air.
Penanggulangan
pencemaran ini harus dilakukan secara serius, dengan beberapa cara seperti
memakai penanggulangan admisnistratif, penanggulangan edukatif, dan
penanggulangan teknologis.
6.
Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja disebut juga dengan juvenille deliquency. Sekarang, banyak terjadi aksi
dalam masyarakat yang dilakukan oleh remaja yang menunjukkan semakin pudarnya
nilai budaya bangsa yang ada dalam diri seorang remaja. Salah satu penyebab
terjadinya kenakalan remaja adalah pola hidup yang tidak sesuai dengan keadaan
sebenarnya hanya karena gengsi.
Bentuk
– bentuk kenakalan remaja ada banyak, ada yang menimbulkan korban fisik pada
orang lain, pada diri sendiri, menilbulkan korban materi, kenakalan yang
melawan status, dan kenakalan non
kriminal, seperti suka menyendiri, mudah tersinggung, dan suka melamun.
Contoh
kenakalan remaja yang sudah terjadi diantaranya mengebut di jalan, membentuk
kelompok yang aturannya tidak etis, seperti kelompok pergaulan bebas, membentuk
kelompok yang membawa ke arah destruktif, seperti kelompok tawuran, merusak
fasilitas umum, dan lain – lain.
Penyebab
kenakalan remaja ada dua, faktor intern dan ekstern. Faktor intern berasal dari
diri sendiri, biasanya disebabkan oleh krisis identitas, faktor kepribadian,
dan faktor status dalam masyarakat. Sedangkan faktor ekstern berasal dari luar
diri remaja, biasanya disebabkan oleh kondisi lingkungan keluarga, kontak
sosial masyarakat yang kurang baik, kondisi geografis yang kurang baik, dan
faktor kesenjangan ekonomi.
7.
Tingkat Individualisme yang Tinggi
Individualisme
merupakan perilaku yang lebih mementingkan diri sendiri dan tidak peduli dengan
keadaan sekitar maupun dengan keadaan orang – orang terdekat. Di kota – kota besar,
individualismenya cenderung sangat tinggi, hidup bertetangga pun belum tentu
saling mengenal, apalagi bertamu. Contoh sikap individualis lain yaitu
ketidakpedulian sosial terhadap orang lain yang membutuhkan, seperti orang
miskin, anak yatim piatu, maupun korban bencana alam. Hal ini juga dapat memicu
tajamnya kesenjangan sosial ekonomi.
See
you soon, Baii! (Belva)
0 komentar:
Posting Komentar